CALDEA

TUGAS Database Enterprise

Studi Sistem Pengadaan

Menggunakan CALDEA dan EVAMECAL

Kelompok :

Kristanta Riyadi 23207056
Rudianto Lumban T 23207048

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. CALDEA dan EVAMECAL
II.1 CALDEA
II.2. EVAMECAL
III. Studi Kasus Sistem Pengadaan Barang
III.1 EMC-P 1.1 KUESIONER
III.2 EMC-P 1.2 MENGHITUNG Maturity Level IQV
III.3 EMC P.2 Mendefinisikan tujuan perbaikan
III.4 EMC DO, EMC CHECK, EMC ACTION
IV KESIMPULAN DAN SARAN
V REFERENSI

LAMPIRAN KUESIONER
STUDI KUALITAS DATA DAN INFORMASI
MENGGUNAKAN CALDEA EVAMECAL
I. PENDAHULUAN

Suatu Enterprise sangat membutuhkan data dan informasi yang berkualitas dalam melaksanan kegiatan-kegiatannya. Karena informasi merupakan hasil pemrosesan data-data, dan data-data merupakan hasil pencarian, pengumpulan obyek yang dibutuhkan, maka untuk menjaga Data and Information Quality (DIQ) diperlukan suatu Information Management Process (IMP).

Salah satu cara untuk mengukur maturity kualitas data dan informasi suatu enterprise adalah menggunakan CALDEA dan EVAMECAL.

- CALDEA = CALlidad DE Almacenes de datos

CALDEA adalah model dari suatu proses manajemen data dan informasi

- EVAMECAL = EVAluación y MEjora de la gestión de la CALalidad de los datos

Adalah suatu metodologi yang berisi mekanisme untuk melakukan assessment dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan IMP untuk perbaikan yang merujuk kepada CALDEA.

Tulisan ini bertujuan untuk melihat masalah kualitas data dan informasi untuk kebutuhan suatu organisasi berdasarkan CALDEA dan EVAMECAL. Studi kasus yang dijadikan obyek pengamatan adalah sistem pengadaan barang di lingkungan pemerintahan kabupaten dan BUMN.
II. CALDEA dan EVAMECAL
II.1 CALDEA

CALDEA mendefinisikan level maturity manajemen kualitas informasi untuk IMP yang terdiri dari 5 level, yaitu :
Initial level

Merupakan level permulaan jika tidak ada usaha untuk mencapai informasi yang berkualitas.
Definition level

Level ini tercapai jika IMP sudah didefinisikan dan direncanakan. Untuk mencapai level ini KPA (key process areas) yang harus dipenuhi adalah :

● Information quality management team management (IQMTM)

● IMP project management (IPM)

● User requirement management (URM)

● Data sources and data targets management (DSTM).

Gambar 1 Proses DSTM , Source : EVAMECAL Course ( 2007 )

● Database or data warehouse acquistion, development or maintenance project management (AIMPM)

● Information quality management in IMP components (DIQM)

Gambar 2 Proses DIQM , Source : EVAMECAL Course ( 2007 )
Integration level

IMP harus memenuhi persyaratan, standar dan kebijakan kualitas informasi suatu organisasi dan sudah tercapainya definition level. KPA yang harus dipenuhi adalah :

● Information products and IMP components validation and verivication (VV)

● Risk and poor information quality impact management (RM)

● Information quality standardization management (IQSM)

Gambar 2 Proses IQSM , Source : EVAMECAL Course ( 2007 )

IQSM melakukan standarisa DIQ dan kebijakan organisasi

● Organizational information quality policies management (OIQPM)

Gambar 3 Proses OIQPM , Source : EVAMECAL Course ( 2007 )

Untuk menentukan desain kebijakan organisasi
Quantitative management level

IMP berada di level ini jika sudah mencapai integration level dan measurement plan sudah dan measuring procedure sudah bersifat otomasi. KPA yang terdiri dari :

● IMP measurement management (MM) untuk menentukan ukuran atau metrik

Gambar 4 Proses MM , Source : EVAMECAL Course ( 2007 )

● IMP measurement plan automation management (AMP)
Optimizing level

IMP berada di level ini jika hasil yang tercapai digunakan untuk mengembangkan continuous improvement dengan cara menghilangkan kesalahan/cacat atau dengan cara perbaikan. KPA yang harus dipenuhi :

● Causal analysis for defects prevention management (CADPM)

Gambar 5 Proses CADPM , Source : EVAMECAL Course ( 2007 )

● Innovation and organizational development management (IODM)

Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan level maturity dari kualitas data dan informasi sebabi berikut :

Gambar 6 Maturity Level Kualitas Data dan Informasi, Source : Idea group ( 2007 )
II.2. EVAMECAL

Definisi dari EVAMECAL merupakan gabungan dari PDCA Deming dengan metodologi assessment data perbaikan kualitas data dan informasi Ballou and Tayi (1999) dan terdiri dari 4 phase yaitu :

Gambar 7 Tahapan EVAMECAL, Source : Idea group ( 2007 )

Gambar 8 Blok Diagram Tahapan EVAMECAL, Source : Idea group ( 2007 )

II.2.1 EVAMECAL-PLAN (EMC-P)

EMP-P.1. Penilaian kondisi saat ini terhadap data dan kualitas informasi IMP. Tahapan ini terbagi dalam dua langkah, yaitu :
EMC-P.1.1. Penilaian data dan tingkat kematangan manajemen kualitas dari IMP dengan menggunakan seperangkat kuesioner.
EMP-P.1.2. Penghitungan nilai kualitas informasi (IQV = information quality values) untuk komponen IMP dengan mengukur dimensi kualitas informasi.

EMP-P.2. Mendefinisikan Tujuan perbaikan

II.2.2. EVAMECAL-DO (EMC-D)

EMP-D.1. Analisia penyebab potensial dan rencana perbaikan. Tahapan ini Terbagi dalam dua langkah, yaitu :
EMC-D.1.1. Analisa dan pemahaman permasalahan untuk memeriksa komponen yang dapat menimbulkan masalah dengan menggunakan beberapa uji.
EMP-D.1.2. Analisa untuk menemukan penyebab masalah yang sebenarnya.
EMC-D.1.3. Rencana perbaikan dengan tujuan yang jelas.

EMP-D.2. Pelaksanaan rencana perbaikan .

II.2.3. EVAMECAL-CHECK (EMC-C)

EMP-C.1. Memeriksa efisiensi rencana perbaikan. Untuk validasi secara empiris dari rencana untuk sukses melalui serangkaian uji yang dilakukan. Mengukur ulang tingkat kematangan dan memeriksa apakah tujuan kualitas informasi telah tercapai.

II.2.4. EVAMECAL-ACT (EMC-A)

EMP-A.1. Memperoleh kesimpulan. Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan kondisi sesudah perbaikan dengan permasalahan dan kondisi awalnya. Kesimpulan ini bisa dijadikan dasar untuk menghindari permasalah di masa depan dan menjadi suatu pemecahan untuk masalah yang sama.

EMP-A.2. Standarisasi yang telah dipelajari untuk menghindari permasalahan masa datang.

Knowledge yang diperoleh berdasarkan pengalaman harus di standardisasikan oleh Team standardisasi untuk menghindari masalah yang sama dan memperoleh hasil yang lebih baik.
III. Studi Kasus Sistem Pengadaan Barang

Pengamatan dilakukan terhadap dua institusi, yaitu Pemerintah XXXX dan BUMN PT YYYY. Dibuat suatu kuesioner, dan kemudian dilakukan pengisian kuesioner berdasarkan kedudukan dan pengalaman kerja di institusi tersebut. Kuesioner yang dibuat untuk Pemerintah Kabupaten XXXX adalah untuk sistem pengadaan barang sedangkan untuk BUMN PT YYY adalah sistem pengadaan harga barang untuk proses tender.

Bisnis proses dari sistem pengadaa barang dan jasa untuk Lelang dan untuk penawaran terhadap suatu lelang adalah sebagai berikut :
Gambar 9 Blok Diagram sistem pelelangan
Pengamatan dilakukan dengan membuat survey. Survey didesain untuk tujuan tertentu dengan cara membuat kuesioner. Desain Survey sendiri mempunyai 4 tipe survey dan masing-masing mempunyai tujuan tertentu. Keempat tipe survey tersebut adalah :
Untuk melakukan Identifikasi dan karakterisasi organisasi
Untuk melakukan Identifikasi dan karakterisasi IMP yang dipelajari
Untuk menunjukan tingkat level maturity

1. Pertanyaan disusun berdasarkan level kedalaman secara hierarkis

2. Mendefinisikan blok-blok :

1. Q-CA-KPA : untuk menanyakan KPA

2. Q-CA- : untuk menanyakan Aktivitas

3. Q-CA-SA : untuk menanyakan sub aktivitas

3. Level threshold penerimaan perlu ditentukan sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke pertanyaan berikutnya atau ke blok berikutnya.
Blok final Kuesioner untuk mendeskripsikan semua pertanyaan.

III.1 EMC-P 1.1 KUESIONER

LEVEL 1 – INTIAL LEVEL

Pemkab XXXX :

Di Pemkab XXXX sudah terdapat usaha-usaha untuk mencapai kualitas informasi dengan adanya SK tentang Pengadaan Barang dan Petunjuk pelaksanaan lelang.

BUMN PT YYYY :

Di YYYY terdapat usaha-usaha untuk mencapai kualitas informasi dengan adanya SK tentang Pengadaan Barang dan Prosedur untuk mengikuti tender

LEVEL 2 – DEFINITION LEVEL
NO
PERTANYAAN
PEMKAB

XXXX
SCORE
BUMN PT. YYYY
SCORE

a.
(IQMTM)Apakah sudah dibentuk tim Manajemen Kualitas Informasi (IQMT)?
Ya
100
Ya
100

b.
(IQMTM)Apakah dalam IQMT ini sudah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu?
Ya
100
Ya
100

c.
(IQMTM)Apakah tugas IQMT telah memenuhi kebutuhan organisasi?
Ya
100
Ya
100

d.
(IPM )Apakah dalam pelaksanaan proyek Information Management Process (IMP) telah menggunakan manajemen proyek?
Ya
100
Ya
100

e.
(IPM)Apakah dalam manajemen proyek tersebut digunakan standard, teknik, dan tool tertentu untuk mendesain IMP?
Ya
100
Ya
100

f.
(IPM_Apakah tugas dari proyek IMP ini telah memenuhi kebutuhan organisasi?
Ya
100
Ya
100

g.
(URM)Apakah User Requirement telah dikelola secara patut?
Ya
100
Ya
100

h.
(URM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool dalam pendefinisian dan dokumentasi user requirement tersebut?
Ya
100
Ya
100

i.
(URM)Apakah pengelolaan user requirement tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
Ya
100
Ya
100

j.
(DSTM)Apakah data sumber dan data produk telah dikelola secara patut?
Ya
100
Parsial
50

k.
(DSTM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool dalam pengelolaan data sumber dan data akhir tersebut?
Ya
100
Parsial
50

l.
(DSTM)Apakah pengelolaan data sumber dan data akhir tersebut telah memenuhi kebutuhan organisasi?
Parsial
50
Parsial
50

m.
(AIMPM)Apakah pernah diadakan proyek untuk pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau datawarehouse?
Tidak
0
Parsial
50

n.
(AIMPM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool dalam pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau data warehouse tersebut?
Tidak
0
Parsial
50

o.
(AIMPM)Apakah pengelolaan proyek pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau data warehouse tersebut telah memenuhi kebutuhan perusahaan?
Tidak
0
Parsial
50

p.
(DIQM)Apakah kualitas data dan informasi dari tiap-tiap elemen dalam IMP telah dikelola secara patut?
Tidak
0
Tidak
0

q.
(DIQM)Apakah IQV untuk informasi dan data tersebut pernah dihitung?
Tidak
0
Tidak
0

r.
(DIQM)Apakah pengelolaan IQV ini telah memenuhi kebutuhan organisasi?
Tidak
0
Tidak
0

Dikarenakan level 2 – definition level terdapat ukuran yang Tidak memuaskan (not satisfied), maka kuesioner tidak dilanjutkan ke level 3 , level 4 dan level 5.
III.2 EMC-P 1.2 MENGHITUNG Maturity Level IQV

Penghitungan IQV menggunakan rumus-rumus berikut :

IQMTM : CD = 10%

Baik di Pemkab XXXX maupun YYYY , ML-IQV = 100

IPM CD =25%

Baik di Pemkab XXXX maupun YYYY , ML-IQV = 100

URM CD = 15%

Baik di Pemkab XXXX maupun YYYY , ML-IQV = 100

DSTM CD = 25%

Pemkab XXXX = 83,3 maupun ; YYYY, ML-IQV = 50

AIMPM CD = 25%

Pemkab XXXX= 0 maupun ; YYYY , ML-IQV = 50

DIQM CD = 10%

Baik di Pemkab XXXX maupun YYYY , ML-IQV = 0

Maka maturity level dari kualitas data dan Informasi adalah di PEMKAB XXXX :

ML-IQV = (100 * 0,1) + (100 *0,25) + ( 100*0,15) + ( 83,3 * 0,25) + 0 + 0

ML-IQV = 10 + 25 + 15 + 20,8

ML-IQV = 70,8

Maka maturity level dari kualitas data dan Informasi adalah di PT YYYY:

ML-IQV = (100 * 0,1) + (100 *0,25) + ( 100*0,15) + ( 50 * 0,25) + (50 * 0,25) + 0

ML-IQV = 10 + 25 + 15 + 12,5 + 12, 25 + 0

ML-IQV = 75
III.3 EMC P.2 Mendefinisikan tujuan perbaikan

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, dapat diketahui kondisi kualitas informasi enterprise saat dan ini kekurangannya, sehingga dapat disusun suatu rencana perbaikan. Kondisi enterprise saat ini adalah :

PEMKAB XXXX :

IQMTM, IPM dan URM sudah dalam kondisi memuaskan sehingga tidak perlu perbaikan. Kondisi saat ini :
DSTM Data Source and Target Management hanya sebagian memuaskan

Data sumber dan data produk telah dikelola secara patut dan telah menggunakan standard, teknik, dan tool dalam pengelolaan data sumber dan data akhir tersebut.

Pengelolaan data sumber dan data akhir tersebut belum memenuhi kebutuhan organisasi dikarenakan sistem pengelolaannya adalah manual. Sehingga perlu perbaikan.
Database or data warehouse acquistion, development or maintenance project management (AIMPM) tidak memuaskan.

Hal ini dikarenakan belum pernah diadakan proyek untuk pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau datawarehouse, tidakada standard, teknik, dan tool dalam pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau data warehouse, Akibatnya, pengelolaan proyek pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau data warehouse tersebut telah memenuhi kebutuhan perusahaan.
Information quality management in IMP components (DIQM)

Dikarenakan AIMPM tidak memuaskan, maka kualitas data dan informasi dari tiap-tiap elemen dalam IMP belum dikelola secara patut, IQV untuk informasi dan data tersebut belum pernah dihitung, dan tentu saja pengelolaan IQV ini tidak memenuhi kebutuhan organisasi

Berdasarkan kondisi tersebut, disusun rencana perbaikan yang bertujuan :

Tujuan rencana perbaikan :
Perlu pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan database dan datawarehouse
Mengubah kegiatan pengadaan manual menjadi elektronik
Melakukan penilaian kualitas informasi
III.4 EMC DO, EMC CHECK, EMC ACTION

EVAMECAL-DO (EMC-D)

EMP-D.1. Analisia penyebab potensial dan rencana perbaikan.

Jika sistem ini diterapkan, maka proses pengadaan dokumen tender akan lebih mudah, dan akan terjadi referensi harga yang akurat. Masalah akan timbul akibat implementasi ini, yaitu perlu SDM yang menguasai sistem data base. Sehingga perlu disosialisaikan dan perlu training.

EMP-D.2. Pelaksanaan rencana perbaikan.

Rencana perbaikan diusulkan dalam periode 8 bulan mengingat kondisi yang ada.

1. 6 bulan pertama proses pengadaan

2. 1 bulan training

3. 1 bulan untuk praktek dalam pekerjaan

EVAMECAL-CHECK (EMC-C)

EMP-C.1. Memeriksa efisiensi rencana perbaikan. Diperiksa kemajuannya, dengan melakukan serangkaian cek

EMC ACT

EMP-A.1. Memperoleh kesimpulan. Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan kondisi sesudah perbaikan dengan permasalahan dan kondisi awalnya. Kesimpulan ini bisa dijadikan dasar untuk menghindari permasalah di masa depan dan menjadi suatu pemecahan untuk masalah yang sama.

EMP-A.2. Standarisasi yang telah dipelajari untuk menghindari permasalahan masa datang.

PT YYYY :

IQMTM, IPM dan URM sudah dalam kondisi memuaskan sehingga tidak perlu perbaikan. Kondisi saat ini adalah :
DSTM Data Source and Target Management hanya sebagian memuaskan

Data sumber dan data produk hanya parsial dikelola secara patut dan parsial menggunakan standard, teknik, dan tool dalam pengelolaan data sumber dan data akhir tersebut.

Pengelolaan data sumber dan data akhir tersebut hanya sebagian memenuhi kebutuhan organisasi dikarenakan sistem pengelolaannya adalah berada di team team tender.
Database or data warehouse acquistion, development or maintenance project management (AIMPM) hanya sebagian memuaskan.

Hal ini dikarenakan proyek untuk pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau datawarehouse, tetapi untuk tender hanya bagian administrasi yang menggunakan pengadaan tersebut. Sudah ada standard, teknik, dan tool dalam pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau data warehouse, tetapi belum ada untuk proses mengikuti tender. Akibatnya, pengelolaan proyek pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan database atau data warehouse tersebut belum memenuhi kebutuhan perusahaan.
Information quality management in IMP components (DIQM)

Kualitas data dan informasi dari tiap-tiap elemen dalam IMP belum dikelola secara patut, IQV untuk informasi dan data tersebut belum pernah dihitung, dan tentu saja pengelolaan IQV ini tidak memenuhi kebutuhan organisasi

Berdasarkan kondisi tersebut, disusun rencana perbaikan yang bertujuan :

Tujuan rencana perbaikan :
Perlu Aplikasi baru untuk proses mengikuti tender yang terdata.
Melakukan penilaian kualitas informasi

EMC DO dan EMC CHECK

EVAMECAL-DO (EMC-D)

EMP-D.1. Analisia penyebab potensial dan rencana perbaikan.

Jika sistem ini diterapkan, maka proses mengikuti dokumen tender akan lebih mudah, dan akan terjadi referensi harga yang akurat sesuai dengan kondisi saat mengikuti tender. Masalah akan timbul akibat implementasi ini, yaitu perlu APLIKASI baru dan keamanan DATA untuk masalah harga.

EMP-D.2. Pelaksanaan rencana perbaikan.

Rencana perbaikan diusulkan dalam periode 2 bulan.
1 bulan pertama proses pengadaan
1 bulan implementasi dan feedback ke developer terhadap aplikasi yang dipakai.

EVAMECAL-CHECK (EMC-C)

EMP-C.1. Memeriksa efisiensi rencana perbaikan. Diperiksa kemajuannya, dengan melakukan serangkaian cek

EMC ACT

EMP-A.1. Memperoleh kesimpulan. Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan kondisi sesudah perbaikan dengan permasalahan dan kondisi awalnya. Kesimpulan ini bisa dijadikan dasar untuk menghindari permasalah di masa depan dan menjadi suatu pemecahan untuk masalah yang sama.

EMP-A.2. Standarisasi yang telah dipelajari untuk menghindari permasalahan masa datang.
IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisa diatas dapat diambil kesimpulan :

1. Diperlukan perbaikan di Pemerintahan Kabupaten XXXX untuk sistem pengadaan barang dan jasa

2. Diperlukan perbaikan di Pemerintahan Kabupaten XXXX untuk sistem mengikuti tender pengadaan barang dan jasa

3. Teknik CALDEA dan EVAMECAL merupakan alat yang sangat membantu untuk melakukan analisa suatu kondisi kualitas data dan informasi.

4. Metode survey harus didesain dengan bagus untuk mengurangi subyektifitas kuesioner.
V REFERENSI

1. Evaluacion y Mejora de Proceso de Gestion de datos y de Informacion ( version 2.0), Ismael Caballero, Grupo Alarcos, August 2007, Universidad de Castilla La Mancha

2. Improving Information Quality Using CALDEA and EVAMECAL, Ismael Caballero, M.Piattini

3. Assessment and Improvement of Data and Information Quality, Ismael Caballero, M. Piattini, 2007, Idea Group,
LAMPIRAN KUESIONER

LEVEL 3 – INTEGRATION LEVEL
NO
PERTANYAAN
PEMKAB

XXXX
PT. YYYY

a.
(VV)Apakah validasi dan verifikasi dari setiap komponen dalam IMP telah dilaksanakan secara patut?

b.
(VV)Apakah sudah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu dalam validasi dan verifikasi tersebut?

c.
(VV)Apakah validasi dan verifikasi tersebut telah memenuhi kebutuhan organisasi?

d.
(RM)Apakah akibat dari resiko penyelenggaraan IMP dari data dan informasi yang berkualitas buruk telah dikelola dengan patut?

e.
(RM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu pengelolaan resiko dari kualitas data dan informasi yang buruk?

f.
(RM)Apakah pengelolaan resiko ini telah sesuai dengan kebutuhan organisasi?

g.
(IQSM)Apakah standarisasi kualitas data telah dikelola secara patut?

h.
(IQSM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool dalam pengelolaan standar kualitas data tersebut?

i.
(IQSM)Apakah pengelolaan standar kualitas data sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi?

j.
(OIQPM)Apakah kebijakan kualitas data dan informasi telah dikelola secara patut?

k.
(OIQPM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool dalam pengelolaan kebijakan kualitas data dan informasi tersebut?

l.
(OIQPM)Apakah pengelolaan kebijakan kualitas informasi dan data tersebut telah memenuhi kebutuhan organisasi?

LEVEL 4 – QUANTITATIVE MANAGEMENT
NO
PERTANYAAN
PEMKAB

XXXX
PT. YYYY

a.
(MM)Apakah pengukuran kinerja IMP telah dikelola secara patut?

b.
(MM)Apakah sudah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu dalam pengelolaan pengukuran kinerja kualitas informasi dan data?

c.
(MM)Apakah pengelolaan pengukuran kinerja kualitas informasi dan data tersebut telah memenuhi kebutuhan organisasi?

d.
(AMPM)Apakah otomatisasi proses pengukuran kinerja telah dikelola dengan patut?

e.
(AMPM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu dalam pengelolaan otomatisasi proses prngukuran kinerja tersebut?

f.
(AMPM)Apakah pengelolaan otomatisasi proses pengukuran kinerja tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi?

LEVEL 5 – OPTIMIZING LEVEL
NO
PERTANYAAN
PEMKAB

XXXX
PT. YYYY

a.
(PACD)Apakah analisis sebab akibat untuk pencegahan cacat produk/layanan telah dilaksanakan?

b.
(PACD)Apakah sudah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu dalam analisis sebab akibat tersebut?

c.
(PACD)Apakah cara analisis sebab akibat tersebut telah memenuhi kebutuhan organisasi?

d.
(IODM)Apakah inovasi dan pengembangan organisasi untuk peningkatan produktivitas dalam aspek kualitas data dan informasi telah dilaksanakan?

e.
(IODM)Apakah telah digunakan standard, teknik, dan tool tertentu dalam inovasi dan pengembangan organisasi tersebut?

f.
(IODM)Apakah inovasi dan pengembangan organisasi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi?

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License