Industri Keramik

materi ppt dapat didownload di keyword yang ada di halaman ini
JENIS-JENIS INDUSTRI KERAMIK
Industri keramik tradisional :
Produk tanah liat dan industri silika

Industri keramik modern :
Produk-produk tahan panas, tahan tekanan tinggi, tahan terhadap korosi
Jenis-jenis keramik (dasar : derajat vitrifikasi/derajat pengu- rangan pori dan temperatur pembakaran)
Keramik putih (white wares)
Dibakar pada suhu rendah dengan jumlah fluks dan derajat vitrifikasi yang berlainan
Contoh :
Earthen ware : bahan lantai teraso, berpori
China ware
Porcelain : porselin gigi
Sanitary ware
Stone ware : porselin tradisional
Whiteware tiles : ubin keramik

Keramik bangunan (structured clay product)
Dibakar pada suhu rendah dengan jumlah fluks yang tinggi dan derajat vitrifikasi rendah
Contoh :
Building brick
Face brick
Teracota
Sewerpipe
draintile

Refraktori (refractories)
Dibakar pada suhu tinggi dengan sedikit fluks, derajat vitrifikasi rendah
Contoh :
Fire brick
Magnesite brick
Aluminium silikat
Olivine product
Enamel (enamels)
Dibakar pada suhu sedang dengan jumlah fluks banyak derajat vitrifikasi tinggi
Keramik khusus

II. Bahan Baku
Terdiri atas 3 macam (triaxial)
Tanah liat (clay)
Pasir
Feldspar
Bahan baku tanah liat (clay)
Kandungan utama :
Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O)
Montmorillinote
Illite
Halloysite
Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda

Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik :
Plastisitas : kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak
Fusibilitas : kemampuan untuk dilebur
Bahan baku pasir (kwarsa)
Fungsi : sebagai bahan non plastik

Kalau penambahan terlalu banyak, silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran
Bahan baku feldspar
Fungsi :
sebagai bahan pengikat
Menurunkan temperatur pembakaran
Jenis-jenis feldspar
K-feldspar
Na-feldspar
Ca-feldspar

Bahan-bahan tambahan (disesuaikan dengan jenis produk)
Fluxing agent :
Borax - fluorspar
Boric acid - cyolite
Soda abu - barium mineral
Nepheline syenite - dll
Refractory ingredient
Alumina - dolomit
Olivine - chromite
Zircona - magnesite
Titania - dll

III. Proses Pembuatan Keramik
Cara-cara Pembentukan (forming) (berdasarkan kadar air)
Kadar air 6 – 7%
Dibentuk dengan dipres terhadap puder adonan
Dibuat dengan cara spray drying atau penggilingan “cake” adonan
Kadar air 20 – 25%
Dibentuk dengan jiggering (pengecoran) terhadap lumpur adonan,
Misalnya pada pembuatan piring, mangkuk
Figure 9-4

Kadar air 40 – 60%
Pembuatan dengan cara casting (penuangan) terhadap lumpur adonan
Cetakan terbuat dari gips

Pembakaran

Tahap pembakaran ini adalah tahap paling penting
Pembakaran dilakukan pada kiln perodik atau kiln kontinu
Kiln kontinu
Efisiensi panas baik
Ongkos buruh rendah
Siklus waktu proses lebih singkat
Kiln periodik
Berlawanan dengan kiln kontinu
IV. Aspek Ekonomi
Produk keramik banyak dipakai oleh
industri lain (metalurgi, mesin, automotive, bangunan, arsitektur dll)
Konsumen langsung (ubin, peralatan makan, minum dll)
KHUSUS !!!
ubin keramik disusun 3 lapis

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License